10. قَالَ رَبِّ ٱجْعَل لِّىٓ ءَايَةً ۚ قَالَ ءَايَتُكَ أَلَّا تُكَلِّمَ ٱلنَّاسَ ثَلَٰثَ لَيَالٍ سَوِيًّا
qāla rabbij’al lī āyah, qāla āyatuka allā tukalliman-nāsa ṡalāṡa layālin sawiyyā
10. Zakaria berkata: “Ya Tuhanku, berilah aku suatu tanda”. Tuhan berfirman: “Tanda bagimu ialah bahwa kamu tidak dapat bercakap-cakap dengan manusia selama tiga malam, padahal kamu sehat”.
Tafsir:
Bukan berarti Nabi Zakariyya tidak percaya, akan tetapi dia ingin memantapkan hatinya. Ada sebuah ungkapan yang populer dalam Bahasa Arab, yaitu لَيْسَ الْخَبَرُ كَالْمُعَايَنَةِ “sekedar mendengar berita tidaklah sama dengan melihatnya secara langsung”.
Hal ini sama dengan yang Allah ﷻ kisahkan tentang Nabi Ibrahim AS,
﴿وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ رَبِّ أَرِنِي كَيْفَ تُحْيِي الْمَوْتَىٰ ۖ قَالَ أَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۖ قَالَ بَلَىٰ وَلَٰكِنْ لِيَطْمَئِنَّ قَلْبِي ۖ قَالَ فَخُذْ أَرْبَعَةً مِنَ الطَّيْرِ فَصُرْهُنَّ إِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلَىٰ كُلِّ جَبَلٍ مِنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِينَكَ سَعْيًا ۚ وَاعْلَمْ أَنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ﴾
“Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata: “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang-orang mati”. Allah ﷻ berfirman: “Belum yakinkah kamu?” Ibrahim menjawab: “Aku telah meyakinkannya, akan tetapi agar hatiku tetap mantap (dengan imanku) Allah ﷻ berfirman: “(Kalau demikian) ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah semuanya olehmu. (Allah ﷻ berfirman): “Lalu letakkan diatas tiap-tiap satu bukit satu bagian dari bagian-bagian itu, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera”. Dan ketahuilah bahwa Allah ﷻ Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. Al-Baqarah: 260)
Intinya Nabi Zakariyya ingin bukti yang akan menenangkan hatinya bahwasanya Allah ﷻ benar-benar akan menganugerahkan seorang anak kepadanya.
Allah ﷻ pun mengatakan bahwa bukti tersebut adalah Nabi Zakariyya tidak akan dapat berbicara selama 3 hari kecuali hanya untuk berdzikir, padahal Beliau ‘Alaihissalam tidaklah sakit atau pun cacat. Sebagaimana Allah ﷻ firmankan dalam ayat yang lain,
﴿قَالَ آيَتُكَ أَلَّا تُكَلِّمَ النَّاسَ ثَلَاثَةَ أَيَّامٍ إِلَّا رَمْزًا ۗ وَاذْكُرْ رَبَّكَ كَثِيرًا وَسَبِّحْ بِالْعَشِيِّ وَالْإِبْكَارِ﴾
“Allah ﷻ berfirman: “Tandanya bagimu, kamu tidak dapat berkata-kata dengan manusia selama tiga hari, kecuali dengan isyarat. Dan sebutlah (nama) Tuhanmu sebanyak-banyaknya serta bertasbihlah di waktu petang dan pagi hari”.” (QS. Ali Imran: 31)
Dan –subhaanallaah- benar saja, ketika ingin berbicara dengan orang lain, tak sepatah kata pun dapat diucapkan oleh beliau AS. Adapun jika ia ingin berzikir, Beliau ‘Alaihissalam pun mampu berucap pujian-pujian kepada Allah ﷻ. Untuk kesekian kalinya, ini adalah bukti kekuasaan Allah ﷻ yang mutlak nan tak terbatas.