117. فَقُلْنَا يَٰٓـَٔادَمُ إِنَّ هَٰذَا عَدُوٌّ لَّكَ وَلِزَوْجِكَ فَلَا يُخْرِجَنَّكُمَا مِنَ ٱلْجَنَّةِ فَتَشْقَىٰٓ
fa qulnā yā ādamu inna hāżā ‘aduwwul laka wa lizaujika fa lā yukhrijannakumā minal-jannati fa tasyqā
117. Maka Kami berkata: “Hai Adam, sesungguhnya ini (iblis) adalah musuh bagimu dan bagi isterimu, maka sekali-kali janganlah sampai ia mengeluarkan kamu berdua dari surga, yang menyebabkan kamu menjadi celaka.
Tafsir:
Perhatikan bahwa walaupun peringatan ini diarahkan kepada Adam dan Hawa, namun ketika menyebut kesengsaraan, Allah ﷻ hanya menisbatkannya kepada Adam ‘Alaihissalam. Padahal jika melanggar wasiat tersebut dan termakan oleh bujuk rayu Iblis, Adam ‘Alaihissalam dan Hawa akan sama-sama dikeluarkan dari Surga, namun mengapa Allah ﷻ hanya menyandarkan kesengsaraan hidup di dunia kepada Adam ‘Alaihissalam, dan tidak kepada Hawa? Para ulama menyebutkan bahwa ini adalah isyarat, bahwa Adam ‘Alaihissalam dan jenisnyalah (jenis laki-laki) yang kelak di dunia akan bertanggung jawab untuk mengadakan empat kenikmatan kepada Hawa dan jenisnya (jenis perempuan), yang tadinya di Surga mereka dapatkan begitu saja tanpa jerih payah. Lantas, apakah empat kenikmatan yang dimaksud?