44. تَحِيَّتُهُمْ يَوْمَ يَلْقَوْنَهُۥ سَلَٰمٌ ۚ وَأَعَدَّ لَهُمْ أَجْرًا كَرِيمًا
taḥiyyatuhum yauma yalqaunahụ salām, wa a’adda lahum ajrang karīmā
44. Salam penghormatan kepada mereka (orang-orang mukmin itu) pada hari mereka menemui-Nya ialah: Salam; dan Dia menyediakan pahala yang mulia bagi mereka.
Tafsir :
Ayat ini menjelaskan bahwa barang siapa banyak berzikir kepada Allah ﷻ, maka dia tidak hanya dipuji oleh Allah ﷻ dan didoakan malaikat saja ketika berada di dunia, tetapi di akhirat dia juga akan mendapatkan ganjaran dari Allah ﷻ. Di antara ganjaran tersebut adalah sambutan pernghormatan ketika berjumpa dengan Allah ﷻ. Berdasarkan firman Allah ﷻ ,
تَحِيَّتُهُمْ يَوْمَ يَلْقَوْنَهُ سَلَامٌ
“Penghormatan mereka (orang-orang mukmin itu) ketika mereka menemui-Nya ialah, “Salam,”.”
تَحِيَّة berasal dari kata حَيَّ يُحَيِّ‘menghidupkan’ atau memperpanjang hidup. Sebagaimana seseorang ketika bertemu dan mendoakan saudaranya dengan berucap حَيَّكَ اللَّه ‘semoga Allah ﷻ memperpanjang umurmu’. Ini termasuk salam penghormatan yang biasanya diucapkan oleh seseorang ketika bertemu dengan orang lain dengan sambutan dan penuh kegembiraan.
Disebutkan oleh Ibnu ‘Asyur rahimahullah di dalam tafsirnya bahwa tahiyyat sudah menjadi istilah seperti ketika seseorang berjumpa dengan saudaranya seraya berucap ‘Assalamu’alaikum’, artinya menyambut kedatangannya dengan penuh kegembiraan dan penghormatan. ([1])
Di sini Allah ﷻ menjelaskan bahwa di antara kenikmatan yang akan didapatkan oleh orang yang suka berzikir kepada Allah ﷻ yaitu Allah ﷻ akan menyambut mereka di surga ketika mereka bertemu dengan Allah ﷻ. Allah ﷻ mengucapkan سَلَامٌ bagi mereka, artinya adalah mereka di surga akan lepas dari segala kekhawatiran, karena mereka akan masuk ke dalam دَارُ السَّلَام ‘segala keselamatan dan kegembiraan yang tidak ada lagi kesedihan dan gundah gulana, kekhawatiran, ketakutan, sakit dan kelaparan ataupun tua. Mereka semua akan hidup dalam keselamatan. Tidak seperti orang-orang kafir yang disiksa di dalam neraka Jahanam.
Di antara hal yang menakjubkan adalah Allah ﷻ memberikan motivasi kepada orang-orang beriman untuk banyak berzikir kepada Allah ﷻ, karena yang menyambut mereka adalah Allah ﷻ. Penghormatan mereka ketika masuk surga adalah dari Allah ﷻ. Inilah penafsiran yang lebih kuat dan dipilih oleh Ibnu Katsir dan yang lain([2]). Allah ﷻ berfirman,
سَلَامٌ قَوْلًا مِنْ رَبٍّ رَحِيمٍ
“(Kepada mereka dikatakan), “Salam,” sebagai ucapan selamat dari Tuhan Yang Maha Penyayang.” (QS. Yasin: 58)
Betapa gembiranya seseorang yang ketika masuk ke dalam surga, lalu disambut oleh para malaikat. Tentu saja, ini adalah perkara yang menyenangkan. Maka, bagaimana lagi jika yang menyambut adalah Allah tatkala bertemu dengan-Nya kelak.
Sebagian ulama mengatakan bahwa تَحِيَّة maksudnya adalah mereka saling memberikan salam di antara mereka. Namun, secara zahir ayat tidaklah demikian, karena salam tersebut dari Allah ﷻ. ([3])
_________________
Footnote :
([1]) Lihat: At-Tahrir wa at-Tanwir, (22/51).