Writy.
  • Home
  • Koleksi Buku
No Result
View All Result
Download Aplikasi
Bekal Islam
  • Home
  • Koleksi Buku
No Result
View All Result
Bekal Islam
No Result
View All Result

Tafsir Surat Thaha Ayat-92

admin by admin
20 Oktober 2021
in 20. Thaha
0
Share on FacebookShare on Twitter

92. قَالَ يَٰهَٰرُونُ مَا مَنَعَكَ إِذْ رَأَيْتَهُمْ ضَلُّوٓا۟

qāla yā hārụnu mā mana’aka iż ra`aitahum ḍallū
92. Berkata Musa: “Hai Harun, apa yang menghalangi kamu ketika kamu melihat mereka telah sesat.

You might also like

Tafsir Surat Thaha Ayat-135

22 Oktober 2021

Tafsir Surat Thaha Ayat-134

22 Oktober 2021

Tafsir:

Allah ﷻ berfirman,

﴿قَالَ يَا هَارُونُ مَا مَنَعَكَ إِذْ رَأَيْتَهُمْ ضَلُّوا، أَلَّا تَتَّبِعَنِ أَفَعَصَيْتَ أَمْرِي، قَالَ يَبْنَؤُمَّ لَا تَأْخُذْ بِلِحْيَتِي وَلَا بِرَأْسِي إِنِّي خَشِيتُ أَنْ تَقُولَ فَرَّقْتَ بَيْنَ بَنِي إِسْرَائِيلَ وَلَمْ تَرْقُبْ قَوْلِي﴾

“Berkata Musa ‘Alaihissalam, ‘wahai Harun AS apa yang menghalangimu ketika engkau melihat mereka telah sesat?! Mengapa engkau tidak mengikutiku, apakah engkau sengaja melanggar perintahku?!”

“Dia (Harun AS) menjawab, Wahai putra ibuku, janganlah engkau pegang janggutku dan jangan (pula) kepalaku. Aku sungguh khawatir engkau akan berkata (kepadaku) engkau telah memecah belah antara Bani Israil dan engkau tidak menjaga amanatku” (QS. Thaha: 92-94)

Apa yang dimaksud dengan pertanyaan Nabi Musa ‘Alaihissalam kepada Nabi Harun AS, “Mengapa engkau tidak mengikutiku?!”

Sebagian ahli tafsir berpendapat, bahwa maksud Nabi Musa ‘Alaihissalam adalah, “Ketika kesyirikan itu terjadi, mengapa engkau tidak tinggalkan mereka?! Mengapa engkau dan mereka yang masih beriman tidak berangkat ke Tursina untuk menyusulku dan mengabarkan kesyirikan yang mereka lakukan kepadaku?!”([1])

Sebagian ahli tafsir lainnya berpendapat bahwa maksud Nabi Musa ‘Alaihissalam adalah, “Ketika melihat mereka melakukan kesyirikan itu, mengapa engkau tidak mengikuti perintahku?! Mengapa engkau tidak menasehati dan melarang keras mereka?!”([2])

Ada beberapa hal yang menunjukkan kemarahan Nabi Musa ‘Alaihissalam yang luar biasa, baik dalam rangkaian ayat di atas, maupun ayat-ayat lainnya yang mengisahkan momen ini yaitu:

Pertama, pertanyaan-pertanyaan beliau AS yang bertubi-tubi kepada Nabi Harun AS.

Kedua, Nabi Musa ‘Alaihissalam memegang kepala dan janggut Nabi Harun AS, sembari menariknya ke arah beliau AS.

Ketiga, Nabi Musa ‘Alaihissalam melemparkan lembaran-lembaran Taurat yang beliau bawa. Allah ﷻ berfirman,

﴿وَلَمَّا رَجَعَ مُوسَىٰٓ إِلَىٰ قَوۡمِهِۦ غَضۡبَٰنَ أَسِفٗا قَالَ بِئۡسَمَا خَلَفۡتُمُونِي مِنۢ بَعۡدِيٓۖ أَعَجِلۡتُمۡ أَمۡرَ رَبِّكُمۡۖ وَأَلۡقَى ٱلۡأَلۡوَاحَ وَأَخَذَ بِرَأۡسِ أَخِيهِ يَجُرُّهُۥٓ إِلَيۡهِۚ قَالَ ٱبۡنَ أُمَّ إِنَّ ٱلۡقَوۡمَ ٱسۡتَضۡعَفُونِي وَكَادُواْ يَقۡتُلُونَنِي فَلَا تُشۡمِتۡ بِيَ ٱلۡأَعۡدَآءَ وَلَا تَجۡعَلۡنِي مَعَ ٱلۡقَوۡمِ ٱلظَّٰلِمِينَ ١٥٠﴾

“Dan tatkala Musa telah kembali kepada kaumnya dengan marah dan sedih hati berkatalah dia: “Alangkah buruknya perbuatan yang kamu kerjakan sesudah kepergianku! Apakah kamu hendak mendahului janji Tuhanmu?!” Dan Musapun melemparkan luh-luh (Taurat) itu dan memegang (rambut) kepala saudaranya (Harun) sambil menariknya ke arahnya, Harun berkata: “Hai anak ibuku, sesungguhnya kaum ini telah menganggapku lemah dan hampir-hampir mereka membunuhku, sebab itu janganlah kamu menjadikan musuh-musuh gembira melihatku, dan janganlah kamu masukkan aku ke dalam golongan orang-orang yang zalim.” (QS. Al-A’raf: 150)

Perhatikan bagaimana Nabi Harun AS menyeru Nabi Musa ‘Alaihissalam dengan “wahai putra ibuku”, bukan dengan “wahai saudaraku”, padahal mereka berdua adalah saudara kandung, Panggilan ini beliau ucapkan sebagai pengingat bagi diri beliau dan juga bagi Nabi Musa ‘Alaihissalam, bahwa ibu keduanya pasti tidak suka mereka bertengkar, dan juga untuk mengingatkan bahwa mereka berdua berasal dari satu rahim, sehingga seharusnya mereka tidak bertengkar.

Kemudian Nabi Harun AS menjelaskan, “Aku tidak membawa Bani Israil yang masih beriman untuk menyusulmu, karena aku khawatir itu justru akan menimbulkan perpecahan yang lebih besar di kalangan Bani Israil, bahkan bisa terjadi kekacauan yang lebih besar, seperti pertumpahan darah di antara mereka, atau kesyirikan mereka yang menjadi lebih parah.”([3])

_______
Footnote:

([1]) Lihat Tafsir Ibnu Katsir 5/312 dan Tafsir As-Sa’di hal 512

([2]) Pendapat ini disebutkan oleh Al-Imam Ath-Thabari dalam tafsirnya.

([3]) Lihat Tafsir al-Qurthubi dan Tafsir Ibnu Katsir

Tags: Hafalan Surat ThahaQuran Surat ThahaSurat ThahaTafsir online Surat ThahaTafsir Surat ThahaTeks Surat ThahaTerjemah Surat Thaha
admin

admin

Related Stories

Tafsir Surat Thaha Ayat-135

by admin
22 Oktober 2021
0

135. قُلْ كُلٌّ مُّتَرَبِّصٌ فَتَرَبَّصُوا۟ ۖ فَسَتَعْلَمُونَ مَنْ أَصْحَٰبُ ٱلصِّرَٰطِ ٱلسَّوِىِّ وَمَنِ ٱهْتَدَىٰ qul kullum mutarabbiṣun fa tarabbaṣụ, fa sata’lamụna...

Tafsir Surat Thaha Ayat-134

by admin
22 Oktober 2021
0

134. وَلَوْ أَنَّآ أَهْلَكْنَٰهُم بِعَذَابٍ مِّن قَبْلِهِۦ لَقَالُوا۟ رَبَّنَا لَوْلَآ أَرْسَلْتَ إِلَيْنَا رَسُولًا فَنَتَّبِعَ ءَايَٰتِكَ مِن قَبْلِ أَن نَّذِلَّ وَنَخْزَىٰ...

Tafsir Surat Thaha Ayat-133

by admin
22 Oktober 2021
0

133. وَقَالُوا۟ لَوْلَا يَأْتِينَا بِـَٔايَةٍ مِّن رَّبِّهِۦٓ ۚ أَوَلَمْ تَأْتِهِم بَيِّنَةُ مَا فِى ٱلصُّحُفِ ٱلْأُولَىٰ wa qālụ lau lā ya`tīnā...

Tafsir Surat Thaha Ayat-132

by admin
22 Oktober 2021
0

132. وَأْمُرْ أَهْلَكَ بِٱلصَّلَوٰةِ وَٱصْطَبِرْ عَلَيْهَا ۖ لَا نَسْـَٔلُكَ رِزْقًا ۖ نَّحْنُ نَرْزُقُكَ ۗ وَٱلْعَٰقِبَةُ لِلتَّقْوَىٰ wa`mur ahlaka biṣ-ṣalāti waṣṭabir...

Next Post

Tafsir Surat Thaha Ayat-93

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Bekal Islam

Belajar akidah, ibadah, muamalah, akhlak, dan lain-lain dengan mudah.

  • Buy JNews
  • Support Forum
  • Pre-sale Question
  • Contact Us

© 2024 Bekal Islam - Belajar Islam Dimana Saja & Kapan Saja by Firanda Andirja Official.

No Result
View All Result
  • Koleksi Buku

© 2024 Bekal Islam - Belajar Islam Dimana Saja & Kapan Saja by Firanda Andirja Official.