65. قَالُوا۟ يَٰمُوسَىٰٓ إِمَّآ أَن تُلْقِىَ وَإِمَّآ أَن نَّكُونَ أَوَّلَ مَنْ أَلْقَىٰ
qālụ yā mụsā immā an tulqiya wa immā an nakụna awwala man alqā
65. (Setelah mereka berkumpul) mereka berkata: “Hai Musa (pilihlah), apakah kamu yang melemparkan (dahulu) atau kamikah orang yang mula-mula melemparkan?”
Tafsir:
Allah ﷻ berfirman,
﴿قَالُوْا يٰمُوْسٰٓى اِمَّآ اَنْ تُلْقِيَ وَاِمَّآ اَنْ نَّكُوْنَ اَوَّلَ مَنْ اَلْقٰى، قَالَ بَلْ اَلْقُوْاۚ فَاِذَا حِبَالُهُمْ وَعِصِيُّهُمْ يُخَيَّلُ اِلَيْهِ مِنْ سِحْرِهِمْ اَنَّهَا تَسْعٰى﴾
“Mereka berkata, “Wahai Musa! Apakah engkau yang melemparkan (dahulu) atau kami yang lebih dahulu melemparkan?”
Dia (Musa) berkata, “Silakan kamu melemparkan!” Maka tiba-tiba tali-tali dan tongkat-tongkat mereka terbayang olehnya (Musa) seakan-akan ia merayap cepat, karena sihir mereka.” (QS. Thaha: 65-66)
Perhatikanlah kecerdasan Nabi Musa ‘Alaihissalam dalam menyikapi momen ini. Beliau AS meminta para penyihir agar melemparkan tongkat mereka terlebih dahulu, agar orang-orang terlebih dahulu dibuat takjub dengan semua sihir mereka. Melihat semangat mereka yang menggebu-gebu untuk mengalahkan beliau AS, Nabi Musa ‘Alaihissalam yakin bahwa mereka akan langsung mengeluarkan kekuatan terbaik mereka pada lemparan pertama. Dan ternyata demikianlah yang terjadi, sesuai perkiraan Nabi Musa ‘Alaihissalam.
Nah, pada saat momen euforia rakyat Mesir yang sedang takjub dengan sihir para penyihir, Nabi Musa ‘Alaihissalam pun mengeluarkan mukjizat beliau, yang tentunya jauh lebih hebat dari sihir tersebut, dan seketika mengalahkan mereka semua. Kemenangan semacam ini adalah yang terbaik, dan dijamin menjatuhkan mental para penyihir, dan juga para pendukung mereka([1]).
_______
Footnote: