35. وَقَالُوا۟ نَحْنُ أَكْثَرُ أَمْوَٰلًا وَأَوْلَٰدًا وَمَا نَحْنُ بِمُعَذَّبِينَ
wa qālụ naḥnu akṡaru amwālaw wa aulādaw wa mā naḥnu bimu’ażżabīn
35. Dan mereka berkata: “Kami lebih banyak mempunyai harta dan anak-anak (daripada kamu) dan kami sekali-kali tidak akan diazab.
Tafsir :
Perkataan ini merupakan argumentasi yang mereka ajukan untuk membenarkan perilaku mereka terhadap Rasulullah ﷺ.
Sesungguhnya argumentasi ini merupakan argumentasi yang sangat aneh. Bagaimana mungkin banyaknya anak dan harta dijadikan sebagai barometer kebenaran, sehingga mereka menyatakan bahwa mereka tidak akan diazab. Tentu ini adalah bentuk keserampangan yang mereka ucapkan.
Berkaitan dengan pernyataan bahwa “Kami tidak akan di azab”, maka terdapat dua tafsiran di kalangan para ahli tafsir.
Pendapat pertama menyatakan bahwa maksudnya adalah kami tidak akan dibangkitkan.
Pendapat kedua menyatakan maksudnya adalah kalaupun kami dibangkitkan, maka kami akan masuk surga, sebagaimana kami dimuliakan oleh Allah ﷻ di dunia maka kami pun akan dimuliakan di akhirat.([1]) Ayat lain yang semakna dengan pendapat ini adalah firman Allah ﷻ,
﴿وَمَا أَظُنُّ السَّاعَةَ قَائِمَةً وَلَئِن رُّجِعْتُ إِلَىٰ رَبِّي إِنَّ لِي عِندَهُ لَلْحُسْنَىٰۚ﴾
“Dan aku tidak yakin bahwa hari kiamat itu akan datang. Dan jika aku dikembalikan kepada Tuhanku maka sesungguhnya aku akan memperoleh kebaikan pada sisi-Nya.” (QS. Fushilat: 50)
Dari ayat ini ada dua poin yang terkandung dari perkataan orang-orang kafir tersebut:
- Mereka berargumentasi dengan argumen yang sangat aneh nan serampangan.
- Argumentasi mereka tersebut menunjukkan sikap ejekan mereka terhadap pengikut Rasulullah ﷺ, sebab kebanyakan para pengikut Rasulullah ﷺ adalah orang-orang miskin. Seakan-akan mereka mengatakan, “Jika seandainya mereka (para pengikut Rasulullah ﷺ) berada di jalan yang benar, seharusnya mereka kaya, namun kenyataannya mereka adalah orang-orang miskin nan susah. Lihatlah kami, kami dalam kondisi kaya dan pengikut kami banyak. Sebagaimana kami dimuliakan di dunia, maka kami akan dimuliakan di akhirat kelak”.
Tentunya mereka orang-orang kafir sebenarnya mengerti bahwa apa yang mereka argumenkan adalah tidak benar, hanya saja mereka mengikuti hawa nafsu mereka. Karenanya, pada ayat selanjutnya Allah ﷻ pun bantah argumentasi mereka tersebut.
______________
Footnote :