48. إِنَّا قَدْ أُوحِىَ إِلَيْنَآ أَنَّ ٱلْعَذَابَ عَلَىٰ مَن كَذَّبَ وَتَوَلَّىٰ
innā qad ụḥiya ilainā annal-‘ażāba ‘alā mang każżaba wa tawallā
48. Sesungguhnya telah diwahyukan kepada kami bahwa siksa itu (ditimpakan) atas orang-orang yang mendustakan dan berpaling.
Tafsir:
Jika kita perhatikan, ucapan-ucapan Nabi Musa AS kepada Fir’aun tidak sedikit pun mengandung tudingan langsung yang menohok. Nabi Musa AS tidak mengatakan “engkau bukan Tuhan!”, akan tetapi mengatakan “Sungguh, kami berdua adalah utusan Rabb-mu”. Nabi Musa AS tidak pula mengatakan “engkau akan diazab! Engkau tidak akan selamat!”, akan tetapi mengatakan “telah diwahyukan kepada kami, bahwa azab akan ditimpakan kepada orang yang berdusta dan berpaling”. Lihatlah kelembutan yang luar biasa ini, wahai saudaraku!
Terkait kandungan ayat ini, Ibnu ‘Abbas RA berkata,
هَذِهِ أَرْجَى آيَةٍ لِلْمُوَحِّدِينَ لِأَنَّهُمْ لَمْ يُكَذِّبُوا وَلَمْ يَتَوَلَّوْا
“Ayat ini adalah yang paling memberikan harapan keselamatan kepada orang-orang yang bertauhid, karena mereka tidak mendustakan ayat-ayat Allah dan tidak pula berpaling darinya.”([1])
Mungkin saja mereka melakukan kemaksiatan, akan tetapi mereka tidak mendustakan ayat-ayat Allah ﷻ, akhirnya mereka tidak tertimpa azab.
_______
Footnote: