16. فَلَا يَصُدَّنَّكَ عَنْهَا مَن لَّا يُؤْمِنُ بِهَا وَٱتَّبَعَ هَوَىٰهُ فَتَرْدَىٰ
fa lā yaṣuddannaka ‘an-hā mal lā yu`minu bihā wattaba’a hawāhu fa tardā
16. Maka sekali-kali janganlah kamu dipalingkan daripadanya oleh orang yang tidak beriman kepadanya dan oleh orang yang mengikuti hawa nafsunya, yang menyebabkan kamu jadi binasa”.
Tafsir:
Dalam ayat ini Allah ﷻ menjelaskan bahwa ada orang yang tidak beriman kepada Hari Kiamat, baik dengan perkataannya maupun dengan sikapnya. Sehingga dalam ayat ini Allah ﷻ mengingatkan agar jangan sampai hamba-Nya terpengaruh dengan berbagai syubhat dan alasan mereka.
Perhatikan pula bagaimana Allah ﷻ menegaskan bahwa semakin besar pengingkaran seseorang terhadap Hari Kiamat dan Hari Pembalasan, maka semakin besar pula kebinasaan yang ia akan jatuh kepadanya. Demikianlah saudaraku, terjerumusnya kita ke dalam berbagai macam kemaksiatan, tidaklah disebabkan kecuali oleh rendahnya kadar kesadaran kita akan Hari Akhirat. Seseorang yang benar-benar meyakini dan menyadari bahwa segala sesuatu tentang dirinya akan dimintai pertanggungjawabannya kelak, tentu akan semakin waspada dalam bersikap, berkata, berniat, dan seterusnya, dan tentu ini akan semakin menjauhkan dirinya dari kemaksiatan.