30. ذَٰلِكَ مَبْلَغُهُم مِّنَ ٱلْعِلْمِ ۚ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَن ضَلَّ عَن سَبِيلِهِۦ وَهُوَ أَعْلَمُ بِمَنِ ٱهْتَدَىٰ
żālika mablaguhum minal-‘ilm, inna rabbaka huwa a’lamu biman ḍalla ‘an sabīlihī wa huwa a’lamu bimanihtadā
30. Itulah sejauh-jauh pengetahuan mereka. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang paling mengetahui siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dia pulalah yang paling mengetahui siapa yang mendapat petunjuk.
Tafsir :
Ibnu ‘Athiyyah rohimahullah menyebutkan dalam kitab tafsir beliau Al-Muharror Al-Wajiz bahwasanya ilmu terbagi menjadi dua, ilmu yang berkaitan tentang dunia dan ilmu yang berkaitan dengan akhirat([1]). Dalam islam kita dituntut untuk mempelajari keduanya sebagaimana sabda Nabi ﷺ :
احْرِصْ عَلَى مَا يَنْفَعُكَ
“Bersemangatlah pada perkara yang bermanfaat bagimu!” ([2])
Manfaat di sini umum baik itu manfaat yang bersifat duniawi atau ukhrowi([3]). Dan Islam menganjurkan kita untuk mencari kedua manfaat tersebut sebagaimana doa yang senantiasa kita panjatkan,
رَبَّنَا آَتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
“Ya Allah, berikanlah kepada Kami kebaikan di dunia, berikan pula kebaikan di akhirat dan lindungilah Kami dari siksa neraka” (QS Al-Baqoroh : 201)
Akan tetapi orang-orang yang kafir ilmu mereka hanya terfokus pada kehidupan dunia saja, dan tentang kehidupan akhirat mereka tidak tahu apa-apa([4]). Sehingga Allah berfirman tentang mereka,
ذٰلِكَ مَبْلَغُهُمْ مِّنَ الْعِلْمِۗ
“Itulah kadar ilmu mereka” karena ilmu mereka hanya sebatas ilmu dunia saja. Bahkan sebagian mereka ada yang pakar dalam kedokteran tapi tidak paham masalah akhirat sama sekali, sebagian mereka ada yang pakar astronomi ada pula yang menciptakan pesawat luar angkasa (Apollo) akan tetapi semua itu mereka curahkan untuk menguasai ilmu dunia tapi mereka tidak tahu tentang ilmu akhirat sama sekali. Mereka tidak tahu bahwasanya dibalik kehidupan ini ada kematian dan setelah itu ada kehidupan yang abadi.
Firman Allah ﷻ :
اِنَّ رَبَّكَ هُوَ اَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيْلِه وَهُوَ اَعْلَمُ بِمَنِ اهْتَدٰى
“Sungguh, Tuhanmu, Dia lebih mengetahui siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dia pula yang mengetahui siapa yang mendapat petunjuk”.
Oleh karenanya masing-masing dari dua kelompok ini akan mendapatkan balasan dari sisi Allah ﷻ, yang mendapatkan petunjuk Allah akan balas dengan surga dan yang tersesat Allah akan balas dengan neraka Jahannam.
______________________
Footnote :
([1]) Lihat Tafsir Ibnu ‘Athiyyah 5/203.