13. وَلَقَدْ رَءَاهُ نَزْلَةً أُخْرَىٰ
wa laqad ra`āhu nazlatan ukhrā
13. Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain.
Tafsir :
Nabi telah melihat Jibril dalam bentuk aslinya dua kali([1]). Satu waktu beliau melihatnya di dunia, yaitu ketika turunnya wahyu, pendapat ini dikuatkan oleh Ibnu Katsir. Dan pada waktu yang lain beliau melihatnya ketika Isra’ Mi’raj. Dan biasanya beliau melihat Jibril dalam bentuk manusia, seperti ketika Nabi menerima wahyu yang pertama,sedangkan beliau berada di gua Hira’.([2])
اَفَتُمٰرُوْنَهُ عَلٰى مَا يَرٰى
“Maka apakah kamu (musyrikin Mekah) hendak membantahnya tentang apa yang dilihatnya itu?”
Orang-orang musyrik membangkang dan tidak percaya bahwa Nabi telah melihat Jibril. Maka dalam ayat ini Allah menjelaskan bahwa Nabi benar-benar melihat Jibril. Yaitu, ketika Jibril mendekat dan menyampaikan wahyu dari Allah kepada beliau secara langsung. Jadi, mereka tidak bisa membantah lagi bahwa apa yang telah disampaikan Jibril kepada Nabi adalah wahyu yang benar-benar datang dari Allah.([3])
وَلَقَدْ رَاٰهُ نَزْلَةً اُخْرٰىۙ. عِنْدَ سِدْرَةِ الْمُنْتَهٰى
“Dan sungguh, dia (Muhammad) telah melihatnya (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain. (Yaitu) di Sidratul Muntaha.”
___________________
Footnote :
([1]) Tafsir Ats-Tsa’labiy 9/142.