29. يَسْـَٔلُهُۥ مَن فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ ۚ كُلَّ يَوْمٍ هُوَ فِى شَأْنٍ
yas`aluhụ man fis-samāwāti wal-arḍ, kulla yaumin huwa fī sya`n
29. Semua yang ada di langit dan bumi selalu meminta kepada-Nya. Setiap waktu Dia dalam kesibukan.
Tafsir :
Di dalam ayat ini Allah menggunakan fi’il mudhari’ (يَسْأَلُ) memiliki makna waktu ‘sedang’. Artinya semua makhluk penghuni langit dan bumi senantiasa meminta kepada Allah. Peghuni bumi meminta kepada Allah kebaikan dunia dan akhirat. Mereka meminta rizki, ampunan, hidayah dan segala hal kepada Allah. Begitupun penghuni langit, yaitu malaikat, mereka meminta kepada Allah.([1])
كُلَّ يَوْمٍ هُوَ فِيْ شَأْنٍۚ
“Setiap waktu Dia dalam kesibukan.”
Allah Yang Maha Mengatur segala urusan alam semesta ini, urusan dalam mengabulkan doa makhluk-makhlukNya dan permintaan malaikat-malaikatNya, urusan dalam menghidupkan dan mematikan makhluk-makhlukNya dan sekian banyak urusan lainnya yang ada dan terjadi di alam semesta ini. Semuanya di bawah kehendak Allah. Setiap hari Dia dalam urusan.([2])
Hal ini sekaligus menjadi bantahan bagi orang-orang Yahudi yang mengatakan bahwa Allah menciptakan alam semesta hanya enam hari, sedangkan satu hari yang tersisa, yaitu hari sabtu, Dia istirahat. Demikian yang mereka katakan. Akhirnya, mereka membentuk sebuah solidaritas dengan Tuhan mereka, yaitu pada hari sabtu mereka beristirahat dan tidak bekerja. Karena jika mereka bekerja pada hari sabtu, berarti mereka telah melanggar ketentuan Tuhan mereka.([3])
Jadi, pada ayat ini mengandung bantahan bagi orang-orang Yahudi. Disamping itu pada ayat yang lain juga disebutkan:
لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَّلَا نَوْمٌۗ
“Allah, tidak mengantuk dan tidak tidur.” (QS. Al-Baqarah: 255)
Ini juga menjadi bantahan bagi orang-orang Qadariyyah. Dengan logika, mereka mengatakan bahwa Allah menciptakan manusia, lalu Dia membiarkan begitu saja dan tidak mengurusi urusan mereka. Entah kelak mereka akan menjadi orang yang baik atau buruk, itu bukan menjadi urusan Allah.
Tapi anggapan mereka ini terbantahkan, karena sebagaimana dijelaskan dalam firman Allah,
كُلَّ يَوْمٍ هُوَ فِيْ شَأْنٍۚ
“Setiap waktu Dia dalam kesibukan.” (QS. Ar-Rahman: 29)
Artinya Allah setiap waktu mengatur makhlukNya dan juga mengatur alam semesta. Adapun pernyataan orang-orang Qadariyyah adalah keliru dan tidak benar. Perumpamaannya adalah seperti seseorang yang menciptakan dua robot lalu di nyalakan kemudian dibiarkan begitu saja. Dan yang benar adalah bahwa semua makhluk yang ada di alam semesta ini berikut gerakan-gerakannya berada di bawah urusan Allah, “Setiap waktu Dia dalam kesibukan.”
____________________
Footnote :
([1]) Lihat: Tafsir Al-Qurthubiy 17/166.
([2]) Lihat: At-Tahrir wa At-Tanwir Li Ibnu ‘Asyur 27/255.
([3]) Lihat: Al-Kassyaf Li Az-Zamakhsyariy 4/447 dan Tafsir Al-Alusiy 14/110.