7. وَٱلسَّمَآءَ رَفَعَهَا وَوَضَعَ ٱلْمِيزَانَ
was-samā`a rafa’ahā wa waḍa’al-mīzān
7. Dan Allah telah meninggikan langit dan Dia meletakkan neraca (keadilan).
Tafsir :
Allah menyebutkan kenikmatanNya yang lain. Yaitu Allah menciptakan langit yang sangat luas dan sangat tinggi([1]). Siapa yang mampu membuat bangunan semegah langit ini? Padahal, manusia ketika membangun rumah sampai setengah mati, dia harus membuat tiang dan mengukurnya, apalagi jika rumah itu luas, maka berapa tiang yang harus dipancangkan. Allah berfirman:
اَللّٰهُ الَّذِيْ رَفَعَ السَّمٰوٰتِ بِغَيْرِ عَمَدٍ تَرَوْنَهَا
“Allah yang meninggikan langit tanpa tiang (sebagaimana) yang kamu lihat.” (QS. Ar-Ra’d: 2)
Dalam ayat ini Allah menjelaskan, bahwa Dia telah menciptakan langit tanpa tiang dan menjadi atap bagi manusia.
وَجَعَلْنَا السَّمَاءَ سَقْفًا مَحْفُوظًا
“Dan Kami menjadikan langit itu sebagai atap yang terpelihara” (QS Al-Anbiyaa’ : 32)
Atap tersebut tidak hanya atap yang kosong, namun banyak benda langit di dalamnya, seperti bulan, matahari dan bintang-bintang. Atap tersebut begitu kokoh padahal beban yang dipikulnya begitu berat. Namun pada hari kiamat atap tersebut akan retak dan robek, yang akan mengakibatkan benda-benda langit tersebut berjatuhan.
Diantara nikmat Allah yang besar yang telah diberikan kepada manusia adalah Allah menjadikan bumi dihiasi dengan langit yang begitu kokoh dan luas tanpa ada tiang sedikitpun.
وَوَضَعَ الْمِيْزَانَۙ
“Dan Dia ciptakan keseimbangan.” (QS. Ar-Rahman: 7)
Diantara kenikmatan Allah adalah Dia meletakkan (الْمِيْزَانِ). Ada dua pendapat maksud dari (الْمِيْزَانِ). Ada yang mengatakan maksudnya adalah timbangan yang sudah diketahui pada umumnya, entah timbangan yang memiliki dua daun timbangan, ukuran, volume, berat atau semua jenis timbangan yang ada. Terutama timbangan zaman sekarang, seperti timbangan digital. Sebagian ulama menafsirkan bahwa yang dimaksud dalam ayat tersebut adalah keadilan([2]). Pendapat kedua sebagian ulama menyatakan yang dimaksud dengan timbangan adalah keadilan, yaitu hendaknya bersikpa adil ketika menimbang suatu barang, mengukur volume dengan benar dan dengan cara yang seharusnya. Maka dari itu, Allah memperingatkan kepada manusia agar jangan berbuat kedzaliman dalam menakar atau menimbang suatu benda, hingga jauh dari keadilan.([3])
______________
Footnote :
([1]) Lihat: Tafsir Ath-Thabariy 22/13.