26. إِلَّا قِيلًا سَلَٰمًا سَلَٰمًا
illā qīlan salāman salāmā
26. akan tetapi mereka mendengar ucapan salam.
Tafsir :
Ketika di surga tidak ada kata-kata yang sia-sia lagi mengandung dosa, ternyata yang ada adalah ucapan penghuni surga yang saling mendoakan keselamatan bagi orang yang ditemuinya.
Terdapat beberapa tafsiran tentang makna سَلَامًا. Tafsiran pertama, yaitu setiap orang akan mendengar ucapan “Engkau selamat”, karena di surga tidak ada lagi kata-kata yang bisa membuat dia sakit hati, tersinggung, dan yang lainnya. Tafsiran kedua, yaitu mereka penghuni surga saling bersalam-salaman dan saling mendoakan antara satu dengan yang lainnya, bahkan malaikat pun menyalami mereka([1]), sebagaimana firman Allah Subhanahu wa ta’ala,
وَالْمَلَائِكَةُ يَدْخُلُونَ عَلَيْهِمْ مِنْ كُلِّ بَابٍ، سَلَامٌ عَلَيْكُمْ بِمَا صَبَرْتُمْ فَنِعْمَ عُقْبَى الدَّارِ
“Dan para malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu, (sambil mengucapkan), ‘Selamat atas kalian karena kesabaran kalian’. Maka alangkah nikmatnya tempat kesudahan itu.” (QS. Ar-Ra’d : 23-24)
Ini menunjukkan bahwa penghuni surga sangat dihargai dan dihormati, karena para malaikat pun disebutkan mengucapkan salam kepada mereka.([2])
Inilah deretan nikmat-nikmat yang Allah Subhanahu wa ta’ala peruntukkan orang golongan penghuni surga dengan tingkatan tertinggi, yaitu As-Saabiquun.
___________________
Footnote :