27. وَأَصْحَٰبُ ٱلْيَمِينِ مَآ أَصْحَٰبُ ٱلْيَمِينِ
wa aṣ-ḥābul-yamīni mā aṣ-ḥābul-yamīn
27. Dan golongan kanan, alangkah bahagianya golongan kanan itu.
Tafsir :
Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman,
وَأَصْحَابُ الْيَمِينِ مَا أَصْحَابُ الْيَمِينِ، فِي سِدْرٍ مَخْضُودٍ
“Dan golongan kanan, alangkah mulianya golongan kanan itu. (Mereka) berada di antara pohon bidara yang tidak berduri.” (QS. Al-Waqi’ah : 27-28)
Pada ayat ini, Allah Subhanahu wa ta’ala kemudian menyebutkan tentang derajat kedua dari derajat penghuni surga yaitu Ashabul Yamiin atau Ashabul Maimanah (golongan kanan).
Di antara kenikmatan yang Allah Subhanahu wa ta’ala berikan kepada penghuni surga Ashabul Yamiin ini adalah sidr yang tidak berduri. Di sini Allah Subhanahu wa ta’ala ingin menjelaskan bahwasanya sidr di akhirat berbeda dengan sidr di dunia. Sidr adalah pohon bidara. Sebagaimana kita ketahui bahwa sidr di dunia buahnya sedikit dan durinya banyak. Adapun sidr di akhirat kelak buahnya banyak dan tidak ada durinya, bahkan sebagian salaf mengatakan bahwa setiap tempat duri Allah jadikan buah. Tentunya kenikmatan ini menjelaskan kepada kita bahwasanya semua yang ada di dunia tidak dapat dibandingkan dengan apa yang ada di akhirat([1]). Ibnu ‘Abbas radhiallahu ‘anhu berkata,
لَيْسَ فِي الدُّنْيَا مِمَّا فِي الْجَنَّةِ إِلَّا الْأَسْمَاءُ
“Tidak sesuatu di dunia yang bisa dibandingkan dengan apa yang ada di surga kecuali hanya nama.”([2])
______________________
Footnote :