24. جَزَآءًۢ بِمَا كَانُوا۟ يَعْمَلُونَ
jazā`am bimā kānụ ya’malụn
24. Sebagai balasan bagi apa yang telah mereka kerjakan.
Tafsir :
Allah Subhanahu wa ta’ala menjelaskan bahwasanya kenikmatan-kenikmatan yang Allah sebutkan tersebut dibagi secara detail berdasarkan amalan masing-masing orang, sehingga yang menjadi barometer tingkatan seseorang di surga adalah amalannya. Ketahuilah bahwa Allah Subhanahu wa ta’ala tidak asal-asalan dalam memberikan kenikmatan bagi seorang hamba di surga, karena dalam ayat ini Allah Subhanahu wa ta’ala menjelaskan bahwa mereka mendapatkan kenikmatan tersebut sebagai balasan atas amal yang mereka kerjakan([1]). Maka dari itu setiap dari kita sadar diri bahwa jika kita ingin untuk mendapatkan surga yang tinggi maka kita harus semangat melakukan amalan-amalan, baik amalan batin ataupun amalan zahir, karena surga tidak bisa diraih dengan angan-angan dan impian, dan tingkatan seseorang di surga tergantung amalannya di dunia. Oleh karenanya penulis sering sampaikan pula bahwa satu pandangan/lirikan mata kita di dunia ini memengaruhi derajat kita di surga, yaitu dengan melepaskan atau menundukkan pandangan maka akan memengaruhi derajat kita di surga atau di neraka, karena timbangan Allah Subhanahu wa ta’ala sangat detail. Seseorang yang menundukkan pandangan dari hal yang diharamkan tentu surganya tidak akan sama dengan orang yang melepaskan dan mengumbar pandangannya dan melihat apa saja yang ingin dia lihat. Maka ketahuilah bahwa ayat ini menunjukkan Allah Subhanahu wa ta’ala sangat detail dan teliti dalam memberikan kenikmatan-kenikmatan dan tingkatan-tingkatan bagi penghuni surga, berdasarkan amalan yang dilakukan oleh seseorang selama di dunia.
___________________
Footnote :