1. إِذَا وَقَعَتِ ٱلْوَاقِعَةُ
iżā waqa’atil-wāqi’ah
1. Apabila terjadi hari kiamat.
Tafsir :
Secara bahasa, kata الْواقِعَةُ artinya adalah terjadi karena dia berasal dari isim fa’il وَقَعَ yang artinya terjadi. Ada beberapa pendapat para Ahli Tafsir tentang mengapa Allah Subhanahu wa ta’ala menamakan hari kiamat dengan Al-Waqi’ah. Pendapat pertama mengatakan bahwa Allah Subhanahu wa ta’ala menamakan hari kiamat dengan “suatu yang terjadi” untuk menjelaskan bahwasanya hari kiamat itu pasti terjadi. Oleh karenanya Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman,
وَأَنَّ السَّاعَةَ آتِيَةٌ لَا رَيْبَ فِيهَا وَأَنَّ اللَّهَ يَبْعَثُ مَنْ فِي الْقُبُورِ
“Dan sungguh, hari Kiamat itu pasti datang, tidak ada keraguan padanya, dan sungguh, Allah akan membangkitkan siapa pun yang di dalam kubur.” (QS. Al-Hajj : 7)
Pendapat kedua mengatakan bahwa Allah Subhanahu wa ta’ala menggunakan kata Al-Waqi’ah (terjadi) karena akan ada banyak kejadian dahsyat yang akan terjadi pada hari tersebut. Semua yang terjadi pada hari kiamat adalah peristiwa yang dahsyat, mulai dari ketika manusia dibangkitkan, lalu dikumpulkan dalam kondisi tidak berpakaian dan tidak beralas kaki, kemudian hisab, mizan, sirath, surga dan neraka, semua ini adalah peristiwa yang dahsyat. Maka karena begitu banyaknya peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah hari kiamat, maka dikatakanlah hari kiamat dengan Al-Waqi’ah, yaitu hari yang penuh dengan kejadian([1]).
Kita telah ketahui bersama bahwa hari kiamat memiliki banyak nama, dan nama-nama tersebut akan menggambarkan sifat dari sifat-sifat hari kiamat. Contohnya, hari kiamat disebut dengan Yaumul Akhir (hari terakhir), artinya tidak ada lagi hari setelah hari itu karena setelah itu maka semua akan abadi. Berbeda ketika kita berkata tentang dunia, maka kita akan mengatakan bahwa kehidupan hari ini akan berakhir, yaitu ketika matahari terbenam, maka esok hari akan muncul hari yang baru. Adapun hari kiamat dikatakan sebagai Yaumul Akhir karena tidak ada lagi hari yang baru setelahnya, karena matahari dan bulan tidak lagi ada waktu itu, dan keduanya dilemparkan ke dalam neraka Jahannam. Contoh lain, hari kiamat disebut dengan Yaumul Qiyamah (hari berdiri), artinya manusia tatkala dibangkitkan pada hari kiamat akan berdiri dan tidak ada yang duduk apalagi berbaring. Semua manusia pada hari itu berdiri ketakutan, mata mereka terbelalak, jantung mereka terangkat hingga ke kerongkongan menanti kedatangan Rabb semesta Alam. Contoh lain, hari kiamat disebut juga dengan Ath-Thammah (malapetaka), artinya pada hari itu semuanya akan ditimpa malapetaka dan tidak ada seorang pun yang terhindar dari malapetaka tersebut. Contoh lain, hari kiamat juga disebut dengan Ash-Shakhkhah (hari ditiupnya sangkakala), artinya adalah pada hari itu akan ditiupkan sangkakala dengan suara yang sangat keras, sehingga suara yang masuk ke dalam telling-telinga manusia membuat mereka takut. Contoh lain, hari kiamat juga disebut dengan Al-Qari’ah (ketukan dengan keras), artinya adalah hari kiamat akan mengetuk hati manusia untuk dimasukkan rasa takut yang luar biasa. Dan masih banyak nama-nama hari kiamat yang lain, di antaranya adalah nama surah yang kita bahwa yaitu Al-Waqi’ah yang artinya pasti terjadi atau banyaknya peristiwa dahsyat yang terjadi.
__________________
Footnote :
([1]) Lihat Tafsir al-Qurthubi 17/194