2. لَيْسَ لِوَقْعَتِهَا كَاذِبَةٌ
laisa liwaq’atihā kāżibah
2. tidak seorangpun dapat berdusta tentang kejadiannya.
Tafsir :
Ada dua tafsiran secara umum tentang ayat ini. Tafsiran pertama, yaitu hari kiamat pasti terjadi. Tafsiran kedua, yaitu orang-orang yang kufur dan ragu terhadap adanya hari kiamat kelak akan menyaksikan hari kiamat tersebut, dan tatkala mereka menyaksikan hari tersebut maka mereka akan beriman dengan hari kiamat. Artinya mereka tidak lagi mendustakan hari kiamat, baik itu para pendusta, orang Ateis, dan orang kafir lainnya. Akan tetapi sedikit pun tidak bermanfaat iman mereka sebagaimana firman Allah Subhanahu wa ta’ala,
هَلْ يَنْظُرُونَ إِلَّا أَنْ تَأْتِيَهُمُ الْمَلَائِكَةُ أَوْ يَأْتِيَ رَبُّكَ أَوْ يَأْتِيَ بَعْضُ آيَاتِ رَبِّكَ يَوْمَ يَأْتِي بَعْضُ آيَاتِ رَبِّكَ لَا يَنْفَعُ نَفْسًا إِيمَانُهَا لَمْ تَكُنْ آمَنَتْ مِنْ قَبْلُ أَوْ كَسَبَتْ فِي إِيمَانِهَا خَيْرًا
“Yang mereka nanti-nantikan hanyalah kedatangan malaikat kepada mereka, atau kedatangan Tuhanmu, atau sebagian tanda-tanda dari Tuhanmu. Pada hari datangnya sebagian tanda-tanda Tuhanmu tidak berguna lagi iman seseorang yang belum beriman sebelum itu, atau berusaha berbuat kebajikan dengan imannya itu.” (QS. Al-An’am : 158) ([1])
_____________________
Footnote :