15. فَٱلْيَوْمَ لَا يُؤْخَذُ مِنكُمْ فِدْيَةٌ وَلَا مِنَ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ ۚ مَأْوَىٰكُمُ ٱلنَّارُ ۖ هِىَ مَوْلَىٰكُمْ ۖ وَبِئْسَ ٱلْمَصِيرُ
fal-yauma lā yu`khażu mingkum fidyatuw wa lā minallażīna kafarụ, ma`wākumun-nār, hiya maulākum, wa bi`sal-maṣīr
15. Maka pada hari ini tidak diterima tebusan dari kamu dan tidak pula dari orang-orang kafir. Tempat kamu ialah neraka. Dialah tempat berlindungmu. Dan dia adalah sejahat-jahat tempat kembali”.
Tafsir :
Kemudian orang-orang beriman menegaskan bahwa pada hari itu orang-orang munafik tidak dapat menebus diri mereka. Orang-orang munafik tidak dapat menebus diri mereka dengan harta karena mereka tidak lagi memiliki harta, mereka tidak dapat menebus diri mereka dengan amal saleh mereka karena amal saleh mereka hancur karena kemunafikan mereka, bahkan mereka tidak bisa menebus diri mereka dengan orang lain. Maka ketahuilah bahwa tidak ada satu pun manusia yang bisa menebus diri mereka pada hari itu, bahkan orang kafir sekali pun. Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman juga berfirman,
يَوَدُّ الْمُجْرِمُ لَوْ يَفْتَدِي مِنْ عَذَابِ يَوْمِئِذٍ بِبَنِيهِ، وَصَاحِبَتِهِ وَأَخِيهِ، وَفَصِيلَتِهِ الَّتِي تُؤْوِيهِ، وَمَنْ فِي الْأَرْضِ جَمِيعًا ثُمَّ يُنْجِيهِ
“Pada hari itu, orang yang berdosa (kafir) ingin sekiranya dia dapat menebus (dirinya) dari azab dengan anak-anaknya, dan istrinya dan saudaranya, dan keluarga yang melindunginya (di dunia), dan orang-orang di bumi seluruhnya, kemudian mengharapkan (tebusan) itu dapat menyelamatkannya.” (QS. Al-Ma’arij : 11-14)
Sebagian ulama mengatakan bahwa saking begitu dahsyatnya pada hari tersebut, sampai-sampai orang-orang kafir tidak lagi memiliki akal yang waras, sehingga rela mengorbankan keluarga dan kerabatnya demi menyelamatkan dirinya. Akan tetapi, baik orang-orang munafik ataupun orang-orang kafir tempat kembali mereka adalah neraka Jahannam, dan sesungguhnya itu adalah seburuk-buruk tempat kembali.