Bait-Bait Sya’ir Ibnul Qoyyim rahimahullah Tentang Bidadari Bag-4
***
وَإِذَا بَدَتْ فِي حُلَّةٍ مِنْ لِبْسِهَا … وَتَمَايَلَتْ كَتَمَايُلِ النَّشْوَانِ
Jika sang bidadari muncul dengan menggunakan gaun yang indah lantas berjalan bergoyang-goyang seperti wanita yang sedang mambuk kepayang
تَهْتَزُّ كَالْغُصْنِ الرَّطِيْبِ وَحَمْلُهُ … وَرْدٌ وَتُفَّاحٌ عَلَى رُمَّانِ
Sang bidadaripun bergerak-gerak seperti dahan pohon yang segar dan bawaannya adalah mawar dan buah apel yang berada di atas buah delima (yaitu sang bidadari memiliki tubuh yang segar dengan pipi yang putih kemerah-merahan seperti mawar dan buah apel serta buah dada yang tegak berdiri dan bulat seperti buah delima-pen)
وَتَبَخْتَرَتْ فِي مَشْيِهَا وَيَحِقُّ ذَا … كَ لِمِثْلِهَا فِي جَنَّةِ الْحَيَوَانِ
Lalu bidadaripun berjalan dengan kesombongan dan berlenggak-lenggok, dan pantas gaya jalan seperti itu dilakukan oleh sang bidadari di surga yang abadi
وَوَصَائِفٌ مِنْ خَلْفِهَا وَأَمَامِهَا … وَعَلَى شَمَائِلِهَا وَعَنْ أَيْمَانِ
Dan disertai para pelayan bidadari, di belakang dan di depan sang bidadari, serta di sebelah kiri dan sebelah kanan sang bidadari
كَالْبَدْرِ لَيْلَةَ تَمِّهِ قَدْ حَفَّ فِي … غَسَقِ الدُّجَى بِكَوَاكِبِ الْمِيْزَانِ
Sang bidadari seperti rembulan di malam purnama di gelapnya yang rembulan tersebut diliputi oleh bintang-bintang yang menyala-nyala
فَلِسَانُهُ وَفُؤَادُهُ وَالطَّرْفُ فِي … دَهَشٍ وَإِعْجَابٍ وَفِي سُبْحَانِ
Maka sang penghuni surga jadilah lisannya, hatinya, dan pandangannya terperanjat dan kagum (melihat bidadari) maka iapun bertasbih memuji Allah
فَالْقَلْبُ قَبْلَ زِفَافِهَا فِي عُرْسِهِ … وَالْعُرْسُ إِثْرُ الْعُرْسِ مُتَّصِلاَنِ
Sungguh hati lelaki penghuni surga sebelum malam pengantin dengan bidadari telah terpikat dan rindu kepada sang bidadari, maka tersambungkanlah kerinduan yang terpendam tersebut dengan datangnya malam pengantin bersama sang bidadari
حَتىَّ إِذَا مَا وَاجَهَتْهُ تَقَابَلاَ … أَرَأَيْتَ إِذْ يَتَقَابَلُ الْقَمَرَانِ
Hingga tatkala sang bidadari bertemu dengan sang kekasih maka bagaimanakah pendapatmu jika dua rembulan saling bertemu?
فَسَلِ الْمُتَيَّمَ هَلْ يَحِلُّ الصَّبْرُ عَنْ … ضَمٍّ وَتَقْبِيْلٍ وَعَنْ فَلَتَانِ
Bertanyalah kepada sang lelaki yang telah mabuk kepayang apakah dia mampu untuk bersabar tidak memeluk dan mencium dan bersegera menuju sang bidadari?
وَسَلِ الْمُتَيَّمَ أَيْنَ خَلَّفَ صَبْرَهُ … فِي أَيِّ وَادٍ أَمْ بِأَيِّ مَكَانِ
Bertanyalah kepada sang lelaki yang mabuk kepayang, dimanakah ia buang kesabarannya, di lembah mana?, atau di tempat yang mana?
وَسَلِ الْمُتَيَّمَ كَيْفَ حَالَتُهُ وَقَدْ … مُلِئَتْ لَهُ الأُذُنَانِ وَالْعَيْنَانِ
Bertanyalah kepada sang lelaki yang telah mabuk kepayang bagaimanakah kondisinya padahal kedua telinga dan kedua matanya telah terpenuhi dengan godaan….
مِنْ مَنْطِقٍ رَقَّتْ حَوَاشِيْهِ وَوَجْـ … ـهٍ كَمْ بِهِ لِلشَّمْسِ مِنْ جَرَيَانِ
Tutur kata sang bidadari yang lembut (yang berisi senandung-senandung yang menggoda-pen), dan wajah bidadari yang sangat cantik jelita seakan-akan bergulir matahari di wajahnya tersebut?
وَسَلِ الْمُتَيَّمَ كَيْفَ عِيْشَتُهُ إِذًا … وَهُمَا عَلَى فَرْشَيْهِمَا خَلَوَانِ
Bertanyalah kepada sang lelaki yang telah mabuk kepayang bagaimanakah ketenteraman kehidupannya jika perkaranya demikian?, sementara mereka hanya berdua-duan di atas dipan-dipan mereka
يَتَسَاقَطَانِ لآلِئًا مَنْثُوْرَةً … مِنْ بَيْنِ مَنْظُوْمٍ كَنَظْمِ جَمَانِ
Mereka berdua saling bersenandung dengan senandung yang terindah yang terlepas dari mulut mereka berdua, seperti mutiara-mutiara yang terlepaskan dan terhamburkan
وَسَلِ الْمُتَيَّمَ كَيْفَ مَجْلِسُهُ مَعَ الْـ … ـمَحْبُوْبِ فِي رَوْحٍ وَفِي رَيْحَانِ
Bertanyalah kepada sang lelaki yang telah mabuk kepayang bagaimanakah kondisinya tatkala duduk bersama kekasihnya sang bidadari dalam kesenangan, ketenteraman, dan anugerah dari Allah
وَتَدُوْرُ كَاسَاتُ الرَّحِيْقِ عَلَيْهِمَا … بِأَكُفِّ أَقْمَارٍ مِنَ الْوِلْدَانِ
Para pelayan-pelayan yang muda mengitari mereka berdua sambil membawa (dengan telapak-telapak mereka yang sangat indah) gelas-gelas yang berisi arak
يَتَنَازَعَانِ الْكَأْسَ هَذَا مَرَّةً … وَالْخُوْدُ أُخْرَى ثُمَّ يَتَّكِئَانِ
Mereka berdua saling memperebutkan gelas-gelas tersebut, terkadang sang lelaki yang meminum dari gelas tersebut dan terkadang sang bidadari, kemudian mereka berdua bertelakan
فَيَضُمُّهَا وَتَضُمُّهُ أَرَأَيْتَ مَعْـ … ـشُوْقَيْنِ بَعْدَ الْبُعْدِ يَلْتَقِيَانِ
Maka sang lelakipun memeluk sang bidadari, dan sebaliknya sang bidadari juga memeluk sang lelaki…, bagaimana menurutmu tentang dua orang yang saling sangat merindukan setelah lama berpisah kemudian bertemu?
غَابَ الرَّقِيْبُ وَغَابَ كُلُّ مُنَكِّدٍ … وَهُمَا بِثَوْبِ الْوصْلِ مُشْتَمِلاَنِ
Tidak ada yang mengawasi dan sirnalah semua yang mengganggu, mereka berdua berselimutkan dalam satu pakaian yang menggabungkan mereka berdua
أَتَرَاهُمَا ضَجِرَيْنِ مِنْ ذَا الْعَيْشِ لاَ … وَحَيَاةِ رَبِّكَ مَا هُمَا ضَجِرَانِ
Apakah engkau akan melihat mereka berdua bosan dan terganggu jika kehidupan mereka seperti ini?, demi Allah, tentu tidak… mereka berdua tidak akan bosan
وَيَزِيْدُ كُلٌّ مِنْهُمَا حُبًّا لِصَا … حِبِهِ جَدِيْدًا سَائِرَ الْأَزْمَانِ
Masing-masing akan semakin bertambah cintanya –cinta yang baru- kepada pasangannya, bertambah terus sepanjang masa
وَوِصَالُهُ يَكْسُوْهُ حُبًّا بَعْدَهُ … مُتَسَلْسِلاً لاً يَنْتَهِي بِزَمَانِ
Dan hubungannya dengan bidadari menjadikannya memakai gaun cinta, dan kecintaan tersebut akan terus berkesinambungan tidak akan berakhir…abadi…
فَالْوَصْلُ مَحْفُوْفٌ بِحُبٍّ سَابِقٍ … وَبِلاَحِقٍ وَكِلاَهُمَا صِنْوَانِ
Hubungannya dengan bidadari telah diliputi oleh cinta sebelumnya dan cinta sesudahnya, dan kedua bentuk cinta tersebut saling bergandengan
فَرْقٌ لَطِيْفٌ بَيْنَ ذَاكَ وَبَيْنَ ذَا … يَدْرِيْهِ ذُوْ شُغْلٍ بِهَذَا الشَّانِ
Ada perbedaan yang tipis antara dua bentuk cinta tersebut, hanya orang tersibukan dengan perkara cinta yang bisa mengetahuinya
وَمَزِيْدُهُمْ فِي كُلَّ وَقْتٍ حَاصِلٍ … سُبْحَانَ ذِيْ الْمَلَكُوْتِ وَالسُّلْطَانِ
Maka setiap waktu bertambah kecintaan, kerinduan, dan kegembiraan bagi mereka, maha suci Allah ﷻ yang Maha memiliki segala sesuatu dan Maha Kuasa
Tidak ada tujuan dari Ibnul Qoyyim tatkala menyebutkan kenikmatan dan kelezatan bidadari melainkan untuk memotivasi dalam beramal sholeh dan tidak malas dalam beramal. Karenanya di akhir dari bai-bait sya’ir beliau tentang bidadari ini beliau mencela dan mengingatkan orang-orang yang lalai…yang berharap bidadari akan tetapi tidak mau beramal sholeh. Beliau berkata :
يَا غَافِلاً عَمَّا خُلِقْتَ لَهُ انْتَبِهْ … جَدَّ الرَّحِيْلُ فَلَسْتَ بِالْيَقْظَانِ
Wahai orang yang lalai dari tujuan diciptakan dirimu…hati-hatilah sesungguhnya perjalanan telah dilakukan sementara engkau belum terbangun
سَارَ الرِّفَاقُ وَخَلَّفُوْكَ مَعَ الْأُلَى … قَنَعُوْا بِذَا الْحَظِّ الْخَسِيْسِ الْفَانِي
Sahabat-sahabatmu telah berjalan pergi dan mereka meninggalkanmu bersama orang-orang yang tertinggal yang rido dengan kehidupan dunia yang hina fana
وَرَأَيْتَ أَكْثَرَ مَنْ تَرَى مُتَخَلِّفًا … فَتَبِعْتَهُمْ وَرَضِيْتَ بِالْحِرْمَانِ
Engkau telah mengetahui bahwasanya mayoritas orang yang kau lihat adalah tertinggal, lalu engkau mengekori mereka dan engkau rido dengan terhalangnya engkau (dari kenikmatan bidadari yang abadi)
لَكِنْ أَتَيْتَ بِخُطَّتَيْ عَجْزٍ وَجَهْـ … ـلٍ بَعْدَ ذَا وَصَحِبْتَ كُلَّ أَمَانِ
Akan tetapi engkau telah menempuh dua jalan yaitu jalan kebodohan dan kemalasan, dan setelah itu engkau masih saja berteman dengan khayalan dan angan-angan
مَنَّتْكَ نَفْسُكَ بِاللِّحَاقِ مَعَ الْقُعُوْ … دِ عَنِ الْمَسِيْرِ وَرَاحَةِ الْأَبْدَانِ
Hawa nafsumu memberikan angan-angan kepadamu bahwasanya engkau bisa menyusul para penghuni surga dengan hanya sambil duduk dan tubuh yang malas
وَلَسَوْفَ تَعْلَمُ حِيْنَ يَنْكَشِفُ الْغِطَا … مَاذَا صَنَعْتَ وَكُنْتَ ذَا إِمْكَانِ
Dan tatkala telah terbuka penutup maka engkau akan mengetahui apa yang telah kau perbuat padahal mungkin bagimu (untuk sampai ke bidadari)
Ditulis Oleh DR. Firanda Andirja, MA.
Tema: Pesona Bidadari