وَلَا يَحُضُّ عَلَىٰ طَعَامِ الْمِسْكِينِ
Latin: walaa yahudhdhu ‘alaa tha’aami almiskiini
Arti: “Dan tidak mendorong memberi makan orang miskin”
Tafsir Quran Surat Al-Ma’un Ayat-3
Ini salah satu sifat dari orang yang mendustakan hari pembalasan yaitu dia tidak menganjurkan untuk memberi makan kepada orang miskin. Dia pelit dan tidak yakin apa yang dia berikan akan dibalas oleh Allah di dunia dan akhirat. Oleh karena itu, Nabi bersabda:
وَلاَ يَجْتَمِعُ الشُّحُّ وَالإِيمَانُ فِي قَلْبِ عَبْدٍ أَبَدًا
“Tidak akan berkumpul sifat kikir dan keimanan dalam hati seorang hamba selama-lamanya.” (HR An-Nasa’i no. 3110)
Seseorang yang pelit menandakan imannya terhadap hari pembalasan kurang, seakan-akan dia meyakini Allah tidak akan membalasnya kelak. Oleh karena itu, dia juga tidak pernah memotivasi agar memberi makan fakir miskin.
Pelaku maksiat asalnya akan mencari teman untuk melakukan maksiat sama seperti yang dia lakukan agar ia tidak merasa rendah dan agar tidak hanya dia yang dicela. Karena seorang pelit jika melihat di sekililingnya ternyata dermawan maka ia tentu akan memandang dirinya rendah atau orang lain akan mencelanya dan memandangnya rendah. Karenanya ia tidak suka jika ada orang-orang yang dermawan.