Doa ziarah kubur
اَلسَّلَامُ عَلَى أَهْلِ الدِّيَارِ مِنَ الْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُسْلِمِيْنَ، وَيَرْحَمُ اللَّهُ الْمُسْتَقْدِمِيْنَ مِنَّا وَالْمُسْتَأْخِرِيْنَ وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللَّهُ بِكُمْ لَلَاحِقُوْنَ
“As-salaamu ‘alaikum ahlad-diyaari minal mu’miniina wal muslimiin. Wa yarhamullaahul mustaqdimiina minnaa wal musta’khiriin. Wa innaa in syaa-allaahu bikum lalaa hiquun.”
“Semoga keselamatan atas kalian, wahai penghuni kubur, dari kaum mukminin dan muslimin. Semoga Allah merahmati orang-orang yang mendahului kita dan yang datang belakangan([1]). Sesungguhnya kami insya Allah akan menyusul kalian.”([2])
([1]) Maksudnya orang yang mendahului dan datang belakangan dalam kematian. (lihat: Mirqootul Maffatiih Syarhu Misykaatul Mashoobiih 4/1259)
([2]) H.R. Muslim no. 974. Ibnu Abdil Barr menyebutkan di dalam Al-Istidzkar dan At-Tamhid riwayat dari Ibnu Abbas berkata bahwa Rasulullah bersabda:
مَا مِنْ أَحَدٍ يَمُرُّ بِقَبْرِ أَخِيهِ الْمُؤْمِنِ كَانَ يَعْرِفُهُ فِي الدُّنْيَا فَيُسَلِّمُ عَلَيْهِ إِلَّا عَرَفَهُ وَرَدَّ عَلَيْهِ السَّلَامَ
“Tidaklah seseorang melewati makam saudaranya yang beriman yang dahulu dia kenal di dunia, lalu mengucapkan salam kepadanya, melainkan dia (juga) mengenalinya dan menjawab salamnya.” (Lihat: Mirqatul Mafatih Li ‘Ali Al-Qari 4/1259)