Doa Memejamkan Mata Janazah
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِفُلاَنٍ وَارْفَعْ دَرَجَتَهُ فِي الْمَهْدِيِّيْنَ، وَاخْلُفْهُ فِيْ عَقِبِهِ فِي الْغَابِرِيْنَ، وَاغْفِرْ لَنَا وَلَهُ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ، وَافْسَحْ لَهُ فِيْ قَبْرِهِ وَنَوِّرْ لَهُ فِيْهِ
“Allaahummaghfir li fulaan (sebut nama mayatnya), warfa’ darojatahu fiil mahdiyyiin, wakhlufhu fii ‘aqibihi fiil ghoobiriin, waghfir lanaa wa lahu, yaa robbal ‘aalamiin, wafsah lahu fii qobrihi wa nawwir lahu fiihi.”
“Ya Allah, ampunilah si Fulan (hendaklah menyebut namanya), angkatlah derajatnya bersama orang-orang yang mendapat petunjuk([1]), berilah pengganti bagi orang-orang yang ditinggalkan sesudahnya([2]) yang masih hidup. Dan ampunilah kami dan dia, wahai Rabb semesta alam. Lebarkan kuburannya dan berilah cahaya di dalamnya.”([3])
([1]) yang dimaksud dengan al-mahdiyyiin adalah orang-orang yang terlebih dahulu masuk Islam dan terlebih dahulu berhijrah. (lihat: Mirqootul Mafaatiih Syarhu Misykaatul Mashoobiih 3/1168)
([2]) yaitu anak-anaknya. (lihat: Mirqootul Mafaatiih Syarhu Misykaatul Mashoobiih 3/1168)
([3]) H.R. Muslim no. 920. Doa ini diucapkan oleh Rasulullah ketika Abu Salamah radhiallahu ‘anhu meninggal dunia, sedangkan matanya terbuka. Kemudian beliau memejamkan matanya sembari membaca doa ini. (lihat: Faidhul Qadir 2/343)