Doa Naik Kendaraan
بِسْمِ اللَّهِ، اَلْحَمْدُ لِلَّهِ (سُبْحَانَ الَّذِيْ سَخَّرَ لَنَا هَـٰذَا وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِيْنَ. وَإِنَّا إِلَى رَبِّنَا لَمُنْقَلِبُوْنَ) اَلْحَمْدُ لِلَّهِ، اَلْحَمْدُ لِلَّهِ، اَلْحَمْدُ لِلَّهِ، اَللَّهُ أَكْبَرُ، اَللَّهُ أَكْبَرُ، اَللَّهُ أَكْبَرُ، سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ إِنِّيْ ظَلَمْتُ نَفْسِيْ فَاغْفِرْ لِيْ، فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ
“Bismillaah, alhamdulillaah, (subhaanal-ladzii sakh-khoro lanaa haadzaa wa maa kunnaa lahu muqriniin. Wa innaa ilaa robbinaa lamunqolibuun), alhamdulillaah (3x), allaahu akbar (3x), subhaanakallaahumma innii zholamtu nafsii faghfir lii, fa-innahu laa yaghfirudz-dzunuuba illaa anta.”
“Dengan nama Allah, segala puji bagi Allah, (Maha Suci Tuhan yang menundukkan kendaraan ini untuk kami, padahal kami sebelumnya tidak mampu menguasainya. Dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Tuhan kami (di hari Kiamat)). Segala puji bagi Allah (3x), Allah Maha Besar (3x), Maha Suci Engkau ya Allah, sesungguhnya aku menganiaya diriku, maka ampunilah aku. Sesungguhnya tidak ada yang mengampuni dosa-dosa kecuali Engkau.”([1])
______________________________
([1]) H.R. Abu Dawud no. 2602, Tirmidzi 3446 dan dishahihkan oleh Al-Albani.