21. أَلَكُمُ ٱلذَّكَرُ وَلَهُ ٱلْأُنثَىٰ
a lakumuż-żakaru wa lahul-unṡā
21. Apakah (patut) untuk kamu (anak) laki-laki dan untuk Allah (anak) perempuan?
Tafsir :
Orang-orang kafir Quraisy dan musyrikin dari segala penjuru Arab menganggap berhala-berhala dan sesembahan mereka adalah putri-putri Allah. Maka dari itu, mereka menamakannya dengan Al-Lata (اللَّاتَ) yaitu nama perempuan dari (الإِلَه). Lalu (العُزَّى) yaitu nama perempuan dari (العَزِيْز). Lalu (الْمَنَاة) yaitu nama perempuan dari (الْمَنَّان). Artinya mereka meyakini bahwa berhala-berhala yang mereka sembah adalah putri-putri Allah. Dan dalam ayat ini Allah membantah anggapan mereka yang sesat. Apakah kalian senang dengan anak laki-laki, sementara kalian menyatakan bagi Allah anak-anak perempuan?([1])
Hal itu dikarenakan mereka tidak menyukai apabila mereka memiliki anak perempuan. Jika mereka memiliki anak perempuan, maka mereka akan membunuhnya,
وَإِذَا بُشِّرَ أَحَدُهُمْ بِالْأُنْثٰى ظَلَّ وَجْهُهُ مُسْوَدًّا وَّهُوَ كَظِيْمٌۚ. يَتَوٰرٰى مِنَ الْقَوْمِ مِنْ سُوْۤءِ مَا بُشِّرَ بِهۗ اَيُمْسِكُهُ عَلٰى هُوْنٍ اَمْ يَدُسُّهُ فِى التُّرَابِۗ اَلَا سَاۤءَ مَا يَحْكُمُوْنَ
“Padahal apabila seseorang dari mereka diberi kabar dengan (kelahiran) anak perempuan, wajahnya menjadi hitam (merah padam), dan dia sangat marah. Dia bersembunyi dari orang banyak, disebabkan kabar buruk yang disampaikan kepadanya. Apakah dia akan memeliharanya dengan (menanggung) kehinaan atau akan membenamkannya ke dalam tanah (hidup-hidup)? Ingatlah alangkah buruknya (putusan) yang mereka tetapkan itu.” (QS. An-Nahl: 58)
Mereka tidak suka anak perempuan, mereka akan merasa malu dan bahkan mereka akan membunuhnya. Namun, dengan kebencian itu mereka mengatakan bahwa Allah memiliki anak perempuan.([2])
تِلْكَ إِذًا قِسْمَةٌ ضِيْزٰى
“Yang demikian itu tentulah suatu pembagian yang tidak adil.”
Seakan orang-orang kafir tidak memiliki otak. Karena, seandainya Allah mempunyai anak, maka itu tidak akan mungkin. Apalagi anak tersebut adalah perempuan. Jadi, ada dua kesalahan besar pada anggapan sesat orang-orang kafir. Pertama: Mereka meyakini bahwa Allah mempunyai anak, wal iyadzu billah. Kedua: Mereka mengatakan bahwa sesembahan-sesembahan mereka dan malaikat-malaikat adalah putri-putri Allah. Maha suci Allah atas tuduhan-tuduhan mereka.([3])
Diantara dalil bahwa mereka menganggap bahwa sesembahan mereka adalah perempuan, sebagaimana ucapan Abu Bakar dalam peristiwa perjanjian Hudaibiyyah, terjadi perdebatan antara Abu Bakar dengan ‘Urwah bin Mas’ud Ats-Tsaqafiy, yaitu salah seorang tokoh mereka ketika masih kafir. Maka, Abu Bakar pun marah seraya berkata:
امْصُصْ بِبَظْرِ اللَّاتِ
“Hisaplah kemaluan (klitoris) berhala Laata.” ([4])
Ini menunjukkan bahwa mereka menganggap berhala mereka Al-Laata adalah perempuan, putri-putri Allah. Maka pada ayat ini Allah membantah anggapan mereka. Yang demikian itu tentulah suatu pembagian yang tidak adil. ([5])
____________________
Footnote :
([1]) Lihat: Tafsir Ath-Thabariy 22/522 dan Bahr Al’Ulum Li As-Samarqandiy 3/361.
([2]) Lihat: Tafsir Ath-Thabariy 17/227 dan 22/522.
([3]) Lihat: Tafsir Ar-Razi 28/249 dan At-Tahrir Wa At-Tanwir Li Ibnu ‘Asyur 27/108.