6. ذُو مِرَّةٍ فَٱسْتَوَىٰ
żụ mirrah, fastawā
6. yang mempunyai akal yang cerdas; dan (Jibril itu) menampakkan diri dengan rupa yang asli.
Tafsir :
Dan diantara sifat Jibril adalah,
ذُوْ مِرَّةٍۗ
“Yang mempunyai keteguhan.”
Ada beberapa penafsiran dari (ذُوْ مِرَّةٍۗ), diantaranya Pertama: ulama salaf mengatakan maksudnya adalah memiliki bentuk yang sangat indah([1]). Kedua: memiliki akal yang sangat cerdas([2]). Hal ini menunjukkan kepada orang-orang musyrik bahwa sumber dari apa yang disampaikan oleh Nabi sangat jelas, yaitu Al-Qur’an. Atau bisa dikatakan sebagaimana dalam ilmu hadits, sanadnya sangat kuat. Yaitu Nabi Muhammad dari Jibril dari Allah. Nabi memiliki sifat amanah nan cerdas,begitu pula dengan Jibril, Allah mensifatinya dengan sangat cerdas.
Orang-orang kafir berpikir bagaimana mungkin Allah menurunkan wahyu kepada Nabi. Maka disini Allah menjelaskannya kepada mereka, bahwa Rasulullah mendapatkan wahyu melalui Jibril, malaikat yang sangat cerdas dan kuat.
فَاسْتَوٰىۙ
“Maka (Jibril itu) menampakkan diri dengan rupa yang asli (rupa yang bagus dan perkasa).” (QS. An-Najm: 6)
Lafadz tersebut juga memiliki beberapa panafsiran. Pertama adalah menampakkan bentuknya yang asli([3]). Artinya Jibril memiliki enam ratus sayap dan jika dia mengepakkan satu sayapnya saja maka akan menutupi cakrawala. Dan dari sayapnya akan keluar yaquth, mutiara dan benda-benda lainnya yang sangat indah. Kedua: naik ke atas. Artinya Jibril berada di atas ketika hendak bertemu dan menyampaikan wahyu kepada Nabi([4]). Maka dari itu setelahnya Allah berfirman,
وَهُوَ بِالْاُفُقِ الْاَعْلٰىۗ
“Sedang dia berada di ufuk yang tinggi.”
_______________
Footnote :
([1]) Lihat: Tafsir Al-Baghawiy 7/400.
([2]) Lihat: Tafsir Al-Mawardiy 5/329.