60. هَلْ جَزَآءُ ٱلْإِحْسَٰنِ إِلَّا ٱلْإِحْسَٰنُ
hal jazā`ul-iḥsāni illal-iḥsān
60. Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula).
Tafsir :
Ini merupakan balasan untuk orang-orang yang ihsan. Sebagaimana sabda Rasulullah ketika Jibril bertanya kepada beliau,
مَا الإِحْسَانُ؟ قَالَ: أَنْ تَعْبُدَ اللَّهَ كَأَنَّكَ تَرَاهُ، فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ
“Apa itu ihsan?” Rasulullah bersabda: “Engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihatNya, jika engkau tidak melihatNya, maka sesungguhnya Allah melihatmu.”([1])
Hadits tersebut menjelaskan tentang sifat orang-orang yang berhak mendapatkan surga, sebagaimana firman Allah,
وَلِمَنْ خَافَ مَقَامَ رَبِّهِ جَنَّتَانِ
“Dan bagi orang yang takut akan kedudukan Rabb nya akan mendapatkan dua surga.” (QS. Ar-Rahman: 46)
Diantara sifat orang yang takut kepada Allah adalah dia selalu merasa diawasi, khusyu’ dalam beribadah kepadaNya, karena dia tahu bahwa Allah sedang menilai apa saja yang dia lakukan. Jika dia mendirikan shalat malam atau membaca Al-Qur’an, maka dia melaksanakannya dengan khusyu’; karena dia tahu bahwa Allah sedang menilai shalat malam atau melihatnya membaca Al-Qur’an. Jika seorang mukmin mampu mencapai pada tingkatan perbuatan tersebut, maka dia telah mencapai derajat ihsan. ([2])
___________________
Footnote :
([2]) Lihat: Tafsir Ath-Thabariy 23/67 dan At-Tahrir Wa At-Tanwir Li Ibnu ‘Asyur 27/271.