33. يَٰمَعْشَرَ ٱلْجِنِّ وَٱلْإِنسِ إِنِ ٱسْتَطَعْتُمْ أَن تَنفُذُوا۟ مِنْ أَقْطَارِ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ فَٱنفُذُوا۟ ۚ لَا تَنفُذُونَ إِلَّا بِسُلْطَٰنٍ
yā ma’syaral-jinni wal-insi inistaṭa’tum an tanfużụ min aqṭāris-samāwāti wal-arḍi fanfużụ, lā tanfużụna illā bisulṭān
33. Hai jama’ah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya kecuali dengan kekuatan.
Tafsir :
Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman,
يٰمَعْشَرَ الْجِنِّ وَالْاِنْسِ اِنِ اسْتَطَعْتُمْ اَنْ تَنْفُذُوْا مِنْ اَقْطَارِ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ فَانْفُذُوْاۗ لَا تَنْفُذُوْنَ اِلَّا بِسُلْطٰنٍۚ. فَبِاَيِّ اٰلَاۤءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبٰنِ. يُرْسَلُ عَلَيْكُمَا شُوَاظٌ مِّنْ نَّارٍۙ وَّنُحَاسٌ فَلَا تَنْتَصِرَانِۚ. فَبِاَيِّ اٰلَاۤءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبٰنِ
“Wahai golongan jin dan manusia! Jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka tembuslah. Kamu tidak akan mampu menembusnya kecuali dengan kekuatan (dari Allah). Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan? Kepada kamu (jin dan manusia), akan dikirim nyala api dan cairan tembaga (panas) sehingga kamu tidak dapat menyelamatkan diri (darinya). Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?” (QS. Ar-Rahman: 33-36)
Dalam ayat ini Allah mengajak berbicara jin dan manusia: “Wahai Jin dan Manusia! Jika kalian mampu untuk lari dari penjuru langit dan penjuru bumi, maka lakukanlah! Namun, kalian tidak akan mampu kecuali dengan kekuatan. Seandainya kalian mampu, maka kalian akan dikejar oleh api yang akan membakar kalian atau dikejar dengan asap yang sangat panas yang akan membakar kalian atau dikejar dengan minyak yang sangat mendidih yang akan membakar kalian atau dikejar dengan tembaga yang meleleh yang akan menghantam kalian.”([1])
Ayat-ayat ini berkaitan dengan adzab dan ancaman Allah pada hari kiamat. Artinya pada hari kiamat nanti, manusia dan jin tidak akan bisa kabur, meskipun dia melintasi penjuru langit maupun penjuru bumi([2]). Ayat ini tidak sedang menjelaskan keterkaitan dengan ruang angkasa, teknologi atau siapa yang ingin menembus penjuru langit, maka bisa dengan ilmu agar bisa menembus ruang angkasa dan menuju bulan. Dan kenyataannya pun, mereka tidak menembusnya, karena masih berada pada langit pertama atau langit dunia. Maka dari itu, tidak selayaknya ayat ini ditafsirkan dan dikaitkan dengan teknologi, apalagi sampai dipaksa-paksakan agar ayat tersebut saling berkaitan. Karena ayat ini sejatinya sedang membicarakan kondisi hari kiamat yang dahsyat dan mengerikan.
________________
Footnote :