18. فَبِأَىِّ ءَالَآءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ
fa bi`ayyi ālā`i rabbikumā tukażżibān
18. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
Tafsir :
Allah menyebutkan nikmatNya yang lain. Bahwa terbitnya matahari adalah suatu kenikmatan. Seandainya Allah tidak menerbitkan matahari, maka manusia akan binasa. Begitupun sebaliknya, seandainya Allah tidak membenamkan matahari, maka manusia akan binasa. Jadi, terbit dan terbenamnya matahari adalah kenikmatan dari Allah. Allah menciptakan siang dan malam. Di waktu siang manusia dapat beraktivitas, malam mereka istirahat dan begitu seterusnya, menunjukkan bahwa semua adalah nikmat dari Allah. Tidak ada yang berjalan dengan sendirinya, melainkan ada yang mengaturnya, yaitu Allah. ([1])
__________________
Footnote :
([1]) Lihat: Bahrul ‘Ulum Li As-Samarqandiy 3/381, Tafsir Ibnu Katsir 7/492 dan At-Tahrir wa At-Tanwir Li Ibnu ‘Asyur 27/248.