58. أَفَرَءَيْتُم مَّا تُمْنُونَ
a fa ra`aitum mā tumnụn
58. Maka terangkanlah kepadaku tentang nutfah yang kamu pancarkan.
Tafsir :
Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman,
أَفَرَأَيْتُمْ مَا تُمْنُونَ، أَأَنْتُمْ تَخْلُقُونَهُ أَمْ نَحْنُ الْخَالِقُونَ
“Maka adakah kamu perhatikan, tentang (air mani) yang kamu pancarkan? Kamukah yang menciptakannya, ataukah Kami penciptanya?” (QS. Al-Waqi’ah : 58-59)
Kita semua laki-laki paham bahwa kita tidak bisa menciptakan air mani. Dan tatkala usia kita belum baligh, kita tidak bisa menciptakan air mani. Akan tetapi Allah Subhanahu wa ta’ala-lah yang menentukan kapan air mani itu bisa muncul. Bahkan ketika kita sudah keluarkan air mani tersebut, maka kita tidak bisa kemudian mengeluarkannya lagi, melainkan kita harus menunggu beberapa saat agar air mani tersebut terkumpulkan untuk bisa dikeluarkan kembali. Ini semua menunjukkan bahwa yang menciptakan air mani adalah Allah Subhanahu wa ta’ala, meskipun hal tersebut adalah diri kita. Dan bukti lain bahwa kita tidak bisa menciptakan air mani adalah ketika kita telah keluarkan dan air mani tersebut berada dalam rahim seorang wanita, maka kita tidak bisa tentukan bagaimana kesudahan air mani tersebut([1]). Kita tidak bisa menentukan bahwa air mani itu akan menjadi janin yang kelak putih, tinggi, mancung, dan pintar. Hal seperti ini diluar kehendak kita. Ini menunjukkan bahwa air mani itu bukanlah ciptaan kita melainkan ciptaan Allah Subhanahu wa ta’ala.([2])
________________
Footnote :