6. فَكَانَتْ هَبَآءً مُّنۢبَثًّا
fa kānat habā`am mumbaṡṡā
6. maka jadilah ia debu yang beterbangan.
Tafsir :
Kata هَبَاءً (debu) dalam bahasa Arab memiliki beberapa makna. Makna pertama yaitu debu-debu yang bertaburan di sekitar kuda yang sedang berlari. Makna kedua yaitu seperti debu-debu kecil yang tampak di dalam rumah kita tatkala terkena sinar matahari pagi, dan jika tidak ada celah bagi matahari untuk menyinari maka kita tidak bisa melihat debu-debu tersebut karena saking kecilnya. Makna ketiga yaitu seperti percikan-percikan api tatkala api pertama kali dinyalakan. Makna keempat yaitu yang ikut beterbangan bersama daun-daun ketika ada angin yang menerpa. Intinya, itu adalah gambaran yang sangat kecil. Maka gunung yang kita lihat saat ini sangat kokoh, maka pada hari kiamat kelak akan dihancurkan oleh Allah Subhanahu wa ta’ala sampai hancurnya benar-benar sempurna seperti debu-debu kecil yang bertebaran([1]).
Hal ini tentu menggambarkan akan dahsyatnya hari kiamat. Bukan lagi mobil, rumah, atau pohon yang hancur, akan tetapi gunung-gununglah yang ditabrakkan dengan sangat keras sampai-sampai hancurnya menjadi seperti debu-debu yang beterbangan.
__________________
Footnote :